Oleh: Moses Douw
Ilustrasi/menongko/ Moses Douw |
Konsep
tulisan kali ini berawal dari bagaimana Yesus memperjuangkan Politik kebenaran dan kebebasan. Pembaca sekalian
yang sangat Radikal dengan kontra Tulisan ini, saya pikir tulisan ini hanya
merupakan tulisan yang bagaimana menuliskan berbagai kisah perjuangan Yesus
dalam hal ini Keadilan dan kebenaran di Tanah sucinya, dikarenakan sehingga
saya sangat memilih judul demikian, sebab seorang melakukan kontra terhadap
keburukan menuju kebaikan adalah suatu permainan politik atau suatu seni yang
mengukir dalamnya. Sehingga saya menyerukan kepada Pembaca agar jaga sikap
dalam mengartikan Judul ini.
Dalam
sejarah pokok orang israel merupakan beberapa fase yang pernah dilewati sebagai
sebuah pemerintahan dengan kekuasaan berdasarkan monarki atau Kerajaan. Pada
dasarnya terbentuknya kerajaan di Israel, lahir dari Masa Prakerajaan hingga post
kerajaan. Dalam pandangan kerajaan
mereka sebagai suatu masyarakat kesatuan yang tinggal dan mempunyai keyakinan bahwa mereka hidup dan berkuasan di
bawa pengawasan Allah, Ketika israel itu menjadi kerajaan sekitar 13 Seb. Masehi.
Ketika
observasi mengenai kehidupan masa lalu Israel sangat sulit untuk menemukan
hanya saja kita kenal dalam Alkitab Keluaran yang bisa membahas mengenai Bangsa
Mesir yang menperbudak bangsa Israel. Sejak itu juga suku Isreal terlahir
sebagai suku yang solid antar sesama mereka dan membangun Fraternal dalam
kerajaannya. Pada dasarnya suku Israel ini pernah melewati tiga fase yang
dikenal oleh dunia historis yakni Israel kuno, Israel Kerajaan dan Israel
pembuangan.
Dengan
banyak tantangan yang di hadapi serta berbagai masalah sehingga terbentuk klan
familiar atau solid antar suku Israel untuk membangun suatu kerajaan yang kokoh
demi mempertahankan berbagai terobosan atau intervensi dari luar. Kemudian yang
menjadi ciri kas dari pengalaman perjuangan suku Israel dengan politik dengan
memperlihatkan kehebatan dalam mempengaruhi berbagai lapisan masyarakat di Dunia.
Latar belakang terbentuk negara Israel berawal dari berbagai penindasan
sehingga negara Israel menjadi fundamen keadilan dalam negaranya dan tak ada peindasan antar negara
dan masyarakat.
Dalam
sejarah Bangsa israel yang tua ini, mereka mempunyai dua tempat yang sangat
dikagumi sebagai tanah mata pencaharian. Yang kini dikenal kedua daerah itu
adalah Yudea dan Galilea. Sehingga daerah ini dijuluki sebagai daerah tak murni, sebab daerah ini
terintervensi dengan daerah lain sehingga siapa saja melakukan asimilasi dengan
suku diluar Suku Israel. Sehingga terjadi banyak diskriminasi antar orang
yahudi itu sendiri.
Kemudian
kelahiran Yesus saat itu, sementara dibawa kaisar Agustus yang
diperkirakan sejak 6 Sebelum
Masehi. Sementara saat kelahiran Yesus
dihubungkan dengan suhu politik di Palestina. Keadaan politik di Palestina yang
sangat mencolok sehingga israel membentuk 2 kubu perlawana terhadap kekuasan
politik Romawi. Yang dikenal hingga kini adalah kelompok Zelot dan Sicarii. Muncul
kedua organisasi ini dengan tujuan agar mengusir berbagai ketidakadilan diatas
tanah Palestina. Dalam kedua gerakan tersebut ikut serta juga murid Yesus yang
namnya Simon Petrus. Seingga hal ini membuat Pilatus menuduh Yesus adalah
anggota dari Kedua Organisasi Perlawanan itu. Namun, tuduhan itu Yesus di tolak
dan memposisikan diri Yesus bukan sebagai Angota Kelompok itu.
Yesus
mengamati keadaan di Tanah pemberihan Allah ini menjadi tanah pembantaian,
Pemerkosaan, penindasan antar kelas sosial sehingga Yesus dengan pewartaannya
tentang Kerajaan Allah, ini memancing reaksi orang untuk mengikutinya dalam hal
ini salah satu organisai tadi Zelotisme menjadi pastisipan dalam mengikuti
Ajaran yang Yesus Wartakan. Hal ini secara tidak langsung Yesus Mengusir
berbagai Bangsa penjajah dan menjadikan Tanah Yahudi sebagai tanah yang
diberikan oleh Allah untuk mewartakan Kebenaran. Ketika Yesus diikuti oleh
kelompok Zelotisme ini Yesus Kecam karena organisasi ini adalah organisasi yang
sangat berlawanan dengan pemerintah saat
itu. Dengan tujuan agar Yesus memperjuangkan dengan tak adanya bebagai
organisasi yang ikut gabung dalamnya. Agar tak ternodai dengan ajaranya.
Menurut
Yesus kerajaan Allah adalah kerajaan yang berasal dari Allah. Kerajaan Allah
ini tak terintrvensi dengan berbagai praktek Politik di saat itu. Yang dimaksud
Yesus dalam kerajan adalah kerajaan yang penuh damai dan cinta kasih terhadap
sesama manusia. Yang pada intinya bahwa
Yesus melawan dengan adanya kerajaan yang penuh ketidakadilan dan hadirkan
kerajaan Cinta Kasih kepada sesama sesuai dengan ajarannya.
Berdasarkan
uraian yang cukup jelas ini kita bisa mengambil kesimpulan bahwa Pilitik yang
Yesus perjuangkan adalah berdasakan Ajaran Kerajaan Allah. Tetapi Yesus tidak
tergabung dalam organisasi politik yang saat itu berkuasa antara Zelotis dan
Sicarii, dan partai Politik lainya. Tetapi Yesus hanyalah menjadi Tokoh Politik
yang memperjuangjan tegaknya kerajaan Allah. Tetapi dengan adanya perjuangan
sangat panjang yang ia jalankan, selama pejuang pembela kebenaran maka beberapa
yang Yesus pernah perjuangkan adalah sebagai Berikut:
Pertama:
Yesus sangat mengecam dengan adanya status Politik dan Agama. Yesus sangat
antusias dengan sikap Satus Quo
dalamanya Yesus menentang orang kelas atas agama, Politik, dan Sosial yang pada
intinya orang kelas atas memandang orang kelas bahwa rendah. Hal ini terbuki
juga bahwa bisa dikatakan Yesus juga pencetus Komunis secara tidak langsung.
Karena ciri-ciri pejabat dan orang kelas atas pada dasarnya orang munafik yang
suka hanya menindas orang kelas menengah bawa dan kelas bawa. Secara langsung Yesus sanga menentang ketidakjujuran
dan ketidakbenaran. Dan Ia memperjuangkan Keadilan dan Kebenaran dalam Hidup
Mereka. Kenapa Yesus melawan status Quo
karena Yesus sangat tidak senang dengan adanya kelas sosial atas yang menindas
kelas bawa.
Kedua:
Sementara Yesus memperjuangkan Status Quo,
Yesus juga tak senang juga dengan adanya orang miskin, orang tak mampu.
Sehingga Yesus juga memperjuangkan keadaan orang miskin agar mereka juga hidup
sejahtera. Hal ini dalam bahasa Latinya
adalah Bonum Comunne yang pada artinya: tidak boleh ada orang miskin,
manusia tidak boleh dimarjinalkan oleh kelas atas, berdasarkan perjuangan Yesus
yang memperjuangan orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, orang tuli
mendengan dan lainya.
Ketiga:
berdasarkan hukum dan berbagai penindasan atas masyarakat di Israel yang selalu
tidak adil antara pejabat romawi dan warganya. Maka Yesus adalah salah satu orang
yang memperjuangkan bagaimana Yesus
memposisikan dirinya untuk berjuang demi keadilan dan kebenaran. Dia
memperjuangkan Hukum Taurat yang dimaut dalam Alkitab, (Matius 5:18-19). Dengan
itu Yesus berpandangan bahwa Politik itu bukan seni mesin tetapi seni untuk
Pelayanan. Atau berpolitik agar orang lain dilayani agar mereka juga
sejahterah.
Keempat:
Perjuangan yang kini diperuangkan dinegara-negara adalah pernah dilalui oleh
Yesus di Tanah Sucinya. Yang diperjuangan Yesus adalah Gerakan Kasih sayang.
Dari pandangan Yesus bahwa gerakan kasih sayang ini adalah gerakan paling dasar
dalam cinta kasih antar sesama manusia. Gerakan ini dilain sisi adalah gerakan
tanpa Kekerasan. Yang pada dasarnya perubahan disuatu daerah berdasarkan cinta
kita terhadap suatu daerah.
Yesus Tokoh Politik Inspiratif
Yesus
adalah seorang Tokoh Politik yang kurang dikenal oleh orang” didunia ini.
Tetapi yesus itu orang dikenal ketika tekstual yang dibacakan dan dikotbahkan
di suatu gereja didunia ini. Konsepan yang berkaitan perjuangan Yesus dalam hal
ini memperjuangkan kebenaran dan keadilan dimasa kerajaan romawi ini tak pernah
diketahui sebagai sebuah ilmu politik yang harus orang dipelajari dalam
pemerintahan masa kini. Secara sederhana apa yang perjuangkan oleh Yesus kita
ketahui diatas maka dengan itu. Ketika Penulis melakukan observasi, ada
beberapa pejuang atau pemimpin Besar di dunia ini yang sangat hampir sama
dengan Perjuangan Yesus saat itu. Yang kini kita kenal salah satunya adalah Nelson
Mandela, Mahatma Gandhi, dan Evo Morales serta sebagainya. Penulis berpikir
perjuangan Afrika selatan yang diperjuangan bagaimana melawan Apartehid atau
kadang disebut dengan Perjuangan tanpa Kekerasan. Perjuangan seperti demkian
sangat identik dengan perjuangan Yesus saat itu. Kemudian, hal yang paling
penting adalah tak harus melakukan kekerasan. Ini bukan hanya dalam sebuah
perjuangan melainkan dalam sebuah Birokrasi Politik pun demikian berdasakan
teori Politik Yesus. Sebab Yesus pernah katakan bahwa “Politik itu Pelayanan”
dalam artian bahwa pelayanan tidak melihat dari latar belakang seseorang atau
berdasarkan teori Politik Dinasti. Berdasarkan sejarah yang diteliti dari zaman
ke zaman ini, Yesus bukan saja Tokoh dalam Agama. Agama kini sangat radikal
dengan Yesus itu hanya tokoh agama kristen namun, Ia adalah tokoh yang bisa
menjadi guru bagi dunia pemerintah dan kerajaan, seperti Yesus Guru Besar Bagi
Mahatma Gandhi.
Penulis
pernah observasi terkait berbagai perjuangan oleh Mahatma Gandhi, ternyata
seorang Mahatma pernah belajar tentang perjuangan Yesus pada zaman dahulu serta
memperaktekannya di Negaranya sendiri. Sehingga Mahatma juga memerdekan orang
atau tanah leluhurnya dari penindasan kaum kolonial atau kaum yang berkuasa
(borjuis). Sebab itu, Yesus sebagai Tokoh politik yang perlu kita pelajari
sebagai bahan pembelajaran dalam perjuangan di setiap daerah meskipun itu dalam
pemerintahan maupun kerajaan. Maka dia datang bukan untuk membebaskan bangsanya
tetapi bagaimana kita mengikuti jejak perjuangan Yesus sesuai dengan keadaan
dan situasi daerah kita masing-masing.
Perlunya Yesus dan Gerakan di Papua
Papua
yang kini dikenal dengan Pulau emas ini kadang
menjadi gula sehingga semut orangge dan hitam dari berbagai negara
datang berbondong-bondong dengan tujuan agar mengambil atau mengusap gula yang
ada didunia Timur itu. Gula yang tidak di jaga baik dan diatur baik pasti
diambil dan diusap secara ilegal oleh semut merah dan orangge. Itu merupakan
ilustrasi semut dan gula. Sedangkan untuk Papua bagaimana? Sementara yang
terjadi Papua tidak adanya Gula yang diatur oleh sendiri. Sehingga apa yang
harus dibuat oleh pengatur Gula disekitarnya.
Dalam
tulisan ini dengan berani mengatakan bahwa Papau merupakan pulau yang mayoritas
orang kristen. Menganut kekristenan secara radikal ini tidak ada yang
mempelajari bagaimana dan mengapa kita menganut Agama demikian serta apa dan
siapa sosok seorang Yesus dalam dunia agama, sosial dan politik secara
berpisah. Ketika kita hanya menganut itu sama halnya dengan Doublepolitic atau penganut dipolitisi
berkalilipat.
Ketika
adanya agama kristen di Papua yang berakar di isreal ini, tak pernah
menciptakan seorang sosok Yesus di Papua. Yesus di Papua adalah menciptakan seorang
yang jujur, partisipasif, dan berani. Demi memperjuangkan hak orang asli Papua
itu sendiri. Atau dalam pemerintahan daerah yang dilalukan adalah bagaimana
Politik Pemerintahan daerah Papua yang memang benar-benar melayani masyarakat
berdasarkan dengan teori pelayanan yang baru yakni dengan Pelayanan pemerintah
yang baik (good governance). Hal ini pemerintah tidak melakukan penindasan dan
perampokan terhadap tanah rakyat, tetapi pemerintah bagaimana membangun dan
meperhatikan semua lahan yang mereka punyai.
Papua
yang merupakan dua kubuh politik ini perlunya kita ketahui yakni pro Papua
merdeka dan Kontra Papua merdeka. Yang penting dan yang perlu di Papua adalah
pro terhadap Papua Merdeka, sebab semenjak Papua masuk kedalam Indonesia hingga
kini tak ada Perubahan di Papua dari berbagai aspek kehidupan di Papua. Yang
terjadi hanya rusuh, terbentuk kelas menengah di Papua, ketidakadilan, dan
penindasan antar kelas sosial di Papua. Hal ini yang perlu dilawan berdasarkan
ajaran yang pernah disampaikan oleh Yesus dengan perjuangan yang ia lakukan di
tanah sucinya.
Oleh
sebab itu, Papua sangat membutuhkan orang asli yang menganut Agama Kristen
(agama lain juga) sebagai mewakili dan melanjutkan perjuangan yang Yesus
praktekanya. Perjuangannya melandaskan
sebuah tekstual yang mengandung arti fundamental di saat itu, yakni membentuk
kerajaan Allah di tanah sucinya dan ajaran Allah. Itulah yang menjadi dasar
dalam perjuangan Ia pada saat itu. Penulis sangat bangga apabila Papua merupakan
orang yang bisa melawan ketidakadilan, membangun dan menjadikan Papua sebagai
Tanah Suci. Lahirnya orang seperti Yesus di Papua tidak harus intervensi dari
kubuh Politik namun dengan begitu bisa melakukan monofight, atau perjuangan tanpa intervensi politik. Papua jangan
dijuluki sebagai tanah damai apabila belum juga selesai masalah keadilan, pembangunan
soial dan lainya. Bila, Papua merupakan orang bisa mengerakan seperti Yesus
maka pentingnya membentuk Papua tanah yang damai.
Moses Douw / Praktikum/ Purworejo |
Referensi:
-----------------.
2011. Monarki Jogja Inkonstitusional.
Jakarta. Kompas
M.Ag.
Purnomo, Agus. 2009. Ideologi Kekerasan.
Yogyakarta. Pustaka Pelajar
CSSR.
Mali, Mateus. 2014. Konsep Berpolitik
Orang Kristiani. Yogyakarta. Kanisius
Lanjutkan
ReplyDelete