BREAKING
Stop Kekerasan di Papua Barat

Monday, July 18, 2016

Kembali Menyakiti Hati Orang Papua di Yogyakarta


Ormas (Paksi Katon,  Laskar Jogja, Pemuda Pancasila dan lain-lain)  dan Angkatan Bersenjata Indonesia mengepung Mahasiswa Papua dan Asrama Papua di Yogyakarta pada (16/7/2016).

Motif dibalik pengepungan ini terjadi diskriminasi terhadap Orang Papua melalui Mahasiswa Papua. Berdasarkan penyebutan Orang Papua  sebagai Monyet ini merupakan sebuah kata-kata dan bahasa permanen yang secara turun temurun di wariskan kepada generasinya Yogyakarta. Hal ini kita buktikan dengan penyebutan terhadap mahasiswa Papua yang baru-baru ini menjadi tren. Sebab kata itu, sebutkan selama 12 jam di depan Asrama Papua di Yogyakarta.

Pada beberapa tahun yang lalu, pernah melukai lagi hati orang Papua di Jakarta oleh Cita-citata dengan memperburuk harkat dan martabat  sebagai orang Papua. Hal ini, menjadi topik utama orang Papua dan sangat menyakiti orang Papua. Namun, dalam proses hukum Cita-Citata mempermudah untuk tidak di Adili melalui proses Hukum sebab hukum rasisme adalah hukum yang tertinggi di Dunia  namun Indonesia kadang menjadikan hukum bayaran.

Pembedaan terhadapa orang Papua kulit hitam dan kulit sawo sering terjadi di beberapa kota di Indonesia. Terutama juga di Papua dan beberapa kota pelajar di Indonesia.

Berkaitan dengan hal ini, di Yogyakarta terjadi yang namanya Rasisme secara besar besaran. Hal ini terbukti, bahwa di Yogyakarta hanya untuk Kos-kosan, rental motor, rental ps3, rental mobil, di kampus, dan tempat makan di Jogja selalu di persulit dengan dasar rasisme. Hingga kini  penyebutan terhadap orang Papua di Yogyakarta menjadi “Monyet”.

Tidak hanya demikian, mahasiswa Papua dalam menyampaikan aspirasi rakyat atau menyuarakan suara rakyat Papua di Yogyakarta selalu di tutup, tanpa melihat latar belakang negara Indonesia sebagai negara Indonesia yang menganut negara demokrasi di Dunia.

Perlakuan orang Papua sebagai “Monyet” di Yogyakarta ini merupakan sangat tidak berdasarkan asas Pancasila sebagai dasar negara Indonesia. Kapan dan dimana berlakukan pancasila? Apakah Pancasila sebagai dasar dan Pilosofi Orang Indonesia? Sebab beberapa kali ini, Manusia Papua diberlakukan seperti binatang di tanah sendiri dan di tanah rantauan seperti di Yogyakarta.

Hal ini pernah disampaikan oleh Gregorius Sahdan, dosen Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa STPMD “APMD” bahwa “ Manusia Papua dan  Mahasiswa Papua jangan berlakukan seperti Binatang dan harus belakukan Pancasila sila ke-2, di seluruh Indonesia sebagai manusia yang ber-adil dan ber-adab”.

Terkait dengan penyebutan “Monyet” ini adalah sikap lanjut terjadinya Rasisme secara Indonesia terhadap orang Papua, penyebutan ini manusia Papua sangat sakit hati sebab orang Papua adalah orang Mujizat ditanah Papua dengan suku, budaya dan alam yang unik.

Rasisme di Yogyakarta ini secara ilmu modernisme merupakan proses dimana pemusnahan terhadap suku dan bangsa lain. Hal ini menandakan bahwa rasisme di Yogyakarta adalah proses pemusnahan terhadap Orang Papua oleh bangsa Indonesia.


Oleh karena itu, persoalan rasisme adalah persoalan Internasional untuk menyelesaikan sebab rasisme tak akan habisnya di Negeri ini berdasarkan pengalaman negara-negara di Dunia ini. Selalu saja, bangsa tertentu menjadi penguasa demi menguasai bagsa lain. Maka dengan itu, hapuskan rasisme dan Berikan demokrasi kepada rakyat Papua untuk menentukan nasib sendiri di tananya sendiri.

TENTANG ""

Mosesdouw.blogspot.com adalah website privat Moses Douw yang memuat berbagai tulisan. Apabila perbanyak atau copas tulisan dalam website ini, tolong sertakan alamat lengkap. Terima Kasih

Post Comment

Post a Comment

 
Copyright © 2013 Menongko I Ekspresi Hati
Design by MOSES | DOUW