Kekejaman
Negara dalam agama pada tahun 2017, Pasca Vonis Ahok 2 tahun penjara dan
pengaruh hingga di Papua
Oleh:
Moses Douw
Tulisan ini berawal dari Isu kekiniaan
atau HOAX tentang Ahok di Indonesia dan berdasarkan Kata Ali Moertopo bahwa “
Indonesia tidak menginginkan orang Papua, Indonesia hanya menginginkan Tanah
dan sumber daya alam yang terdapat dalam pulau Papua.” Yang kemudian
ditafsirkan kedalam perbedaan dan keberagamaan yang hanya memanfaatkan
potensinya untuk keuntungan sebesar-besarnya untuk negara atau etnis dan agama tertentu
yang domisili di Indonesia.
Berdasarkan KBBI Kamus Besar Bahasa
Indonesia Kekejaman merupakan perihal (perbuatan, sifat) yang kejam;
kebengsian. Arti kejam menunjukan tidak menaruh kasih, ketika dia berkuasa
sangat kejam terhadap rakyatnya. Dalam arti, pekerjaan majikan sangat di Kejam
oleh majikan dengan tidak menaikan upah kerja dengan sifat keras. Kemudian
Negara berdasarkan KBBI Kamus Besar Bahasa Indoesia adalah organisasi dalam
suatu wilayah yang merupakan kekuasan tertinggi yang sah dan ditaati oleh
rakyat.
Indikasi dalam pandangan kekejaman
Negara di intern Agama tercipta dalam sebuah Negara berkembang. Mengapa? Negara Maju tidak sama banding dalam
kemajuan Negara. Hal ini, berkembangan kemajuan dalam Citizen Charter. Negara berkembaang seperti Indonesia sangat
diprihatinkan dengan kekejaman Negara dalam
Agama, dengan kematangan citizen dalam negara berkembang.
Berdasarkan teori Citizen Charter, masyarakat
Indonesia tidak bertingkat untuk menerapkan hight level Citizen, sebab secara umum
tidak mampu bersaing dengan negara maju. Hal ini kita bersaksi di Negara
Indonesia bahwa masyarakat sangat mampu untuk mengadudomba oleh sebuah negara
atau sebuah organisasi untuk mengacaukan masyarakat dan mengikiskan adanya
keberagaman dalam Negara Indonesia.
Sedangkan Agama menurut filsuf sosial Karl Marx,
memaparkan berdasarkan pandangan materialis dengan disiplin ilmu bahwa “Agama
adalah sebuah sumber kebahagiaan setidaknya adalah sumber penghiburan.” Hal ini
agama diartikan sebagai sebuah instrumen atau sebuah kebahagiaan yang
mempersatukan masyarakat primodial dengan adanya ideologi yang sangat di percaya.
Secara umum “agama adalah pecandu masyarakat.”
Maka dengan demikian sangat jelas bahwa “kekejaman sangat
berpengaruh dalam sebuah Negara. Negara mempunyai pusat kekuasaan tertinggi
dalam suatu organisasi pemerintah maupun suasta. Sehingga kekejaman negara
tercipta dalam sebuah Ideologi karena Negara merupakan pusat kekuasaan yang
tertinggi. Maka dengan demikian muncul berbagai macam masalah yang akibatnya
dari kekejaman negara dalam masyarakat mayoritas demi kepentingan negara tanpa
meninjau pancasila dan Bhineka Tunggal Ika.
Kekejaman
Negara dalam Ideologi perjuangan
Kejamnya negara sangat jelas dalam politik
kekinian khususnya dalam perbedaan dalam agama, etnis, Suku, Bangsa dan Ras.
Hal ini di tinjau dari pada alinea pertama dalam tulisan ini, dengan
memperjuangkan ideologi yang hanya menguras bangsa dan suku lain. Hal ini
sangat juga berpengaruh dalam spirit of Fihgt atau perjuangan. Perjungan merebut
kekuasaan dan membentuk negara Indonesia adalah sebuah peristiwa sejarah yang
terbuai dalam suku, budaya dan ideologi manusia melayu di Jawa. Ideologi ini sangat
kental dan tak bisa di pungkiri dengan ideologi lianya.
Kejamnya negara Indonesia terlihat dalam peristiwa pasca
Vonis Ahok 2 Tahun penjara di Jakarta. Indonesia dengan jelas mempermainkan FPI
sebagai ideologi yang sangat menantang ideologi yang lain selain agama islam
seperti agama Kristen dan lainya. Mengapa demikian? Pasti punya alas an yang
jelas bahwa dalam ideologi perjuangan menuju kemerdekaan Orang jawa tak pernah
dilibatkan suku dan bangsa lain sehingga hal ini menjadi tolak ukur bagi Negara
untuk memvonis Ahok dengan 2 Tahun Penjara.
Ideologi perjuangan pada masa perjuangan
kemerdekaan sangat dan masih dominan di Indonesia dapi pada menghirmati
ideologi negara sebagai dasar untuk negara berkembang.
Ahok,
Ideologi, Organisasi Agama
Pasca kekalahan Ahok dalam politik mata dua di Jakarta pada
bulan April lalu sangat kentara adanya ideologi dalam pertempuran . Dan
kemudian, sebagai umat beragama harus patut dengan hakim negara Indonesia yang
memvonis Ahok 2 Tahun penjara. Meski dalam negara ini terjadi polemik yang
tidak bertanggung jawab dalam sebuah organisasi agama dan ideologi.
Salah satunya ideologi agama dan organisasi agama yang
melatarbelakangi kepentingan meski menjadi tolak ukur hancurnya Pancasila dan
Keberagaman Indonesia sebagai negara multicultural. Tak berhasil dan kemudian
memperpecah belah wilayah dan daerah berdasarkan ideologi agama yang ada di
negara ini.
Organisasi islam kemudian disebut dengan
FPI berhak untuk berdiri di Indonesia berdasarkan hak demokratis (berserikat,
berintraksi, bersuara dan berpendapat) di negara Indonesia, namun FPI sangat antusias
dengan adanya perbedaan agama yang menonjol dalam suatu negara berdasarkan
ideologi perjuangan kemerdekaan bahwa “karena Indonesia diperjuangkan oleh
agama islam maka pusat kota harus di pimpin oleh agama Islam.”
Tak salah juga, dengan adanya Vonis 2
Tahun penjara Ahok di Jakarta, beralasan “ Adanya penistaan terhadap Agama
Islam” disinilah terjadi organisasi agama bergabung memperjuangakan ideologi
perjuangan tanpa melihat apa itu Bhineka Tunggal Ika sebagai dasar dari
toleransi agama di Indonesia. Namun dengan demikian Ahok dengan pengikutnya pun
tak kala dengan aktifitas FPI ini. Sehingga Pengikut Ahok Atau Ideologi agama
Kristen Radikal berperan untuk melakukan demo dengan bebaskan Ahok anpa syarat,
di Indonesia dan Berbagai Negara di
planet ini.
Posisi
Negara dalam Bhineka Tunggal Ika
Negara dalam hal ini sangat kejam, dengan mempermainkan Bhineka
Tunggal Ika sebagai dasar dan ideologi negara Indonesia. Pasca kekalahan Ahok
sebagai Gubernur Jakarta pusat, terjadi gumpalan yang menggunjang adanya
perpecahan di Negeri ini. Namun itu sebagai akar persolan yang di munculkan
oleh Negara dalam keberpihakan dengan dengan orgnisasi agama untu menyelamatkan
ideologi perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Dimana posisi negara sebagai organisasi yang berkuasa
untuk melindungi, menjaga dan melayani?
Dalam hal ini negara tak harus campur tangan dalam ideologi Agama tertentu,
Sebab adanya penodaan terhadap kebhinekahan. Tak berhaga Pancasila dan
undang-undang yang di rancang oleh Soekarno dan teman temannya, sebab banyak
terjadi ketidakseimbangan negara ini berdasarkan dasar negara. Ataukah dasar negara
itu sebagai pencitraan dan kopian dari Belanda???
Negara semakin hari semakin hilang nalar, Indonesia ini
sebab mereka tak kenal Organisasi Agama yang sedang mempengaruh negara dan
merusak negara dengan virus ciptaan Agama yang radikal di Negara ini, seperti
orgnisasi agama Islam (FPI) dan Kristen di Indonesia yang kini hampir menodai
ideologi negara.
Berikut ini adalah sebuah konspirasi kekejaman negara
dalam Agama, dengan menubuhkan intoleransi, dan penistaan ideologi Pancasila.
Kekejaman
Negara dan Ancaman Bhineka Tunggal Ika di Indonesia
Keheboaan berita Ahok yang di vonis 2 tahun penjara di Jakarta
Pusat, tak asing bagi warga negara Indonesia bahkan manca negara. Mengapa Ahok
di Tahan? Dan Harus di bebaskan? Dua hal demikian, ide sangat bertolak
belakang, dengan adanya ideologi yang melatarbelakangi. Sudah Trend bahwa Ahok
di Tahan karena “adanya penistaan terhadap Agama islam” dan kemudian di latar
belakangi ideologi perjuangan dan perampasan yang pernah di katakana juga oleh
Ali Murtopo “Indonesia tidak menginginkan orang Papua, Indonesia hanya
menginginkan Tanah dan sumber daya alam yang terdapat dalam pulau Papua.”
Ideologi seperti demikian sangat berpengaruh terhadap Agama Islam mengakibatkan
adanya pencitraan terhadap Binekha Tunggal Ika.
Peta pergerakan kekejaman Negara dalam Oganisasi agama,
Pasca Vonis Ahok 2 Tahun penjara, mengakibatkan adanya aksi seribu Lilin untuk
Ahok. Dalam demo yang dilaksanakan oleh masa pendukung Ahok atas Vonis 2 Tahun
penjara. Jelas bahwa masa Ahok membawa poster bertulisan “Bhineka Tinggal
Duka”. Hal ini memperlihatkan bahwa Tergabungnya negara dalam Organisasi Agama
sangat jelas, dengan arti bahwa negara Berpihak dengan Agama yang menjadi
Ideologi perjuangan Negara Indonesia.
Hal demikian sangat jelas, dan pada pertengahan Pasca
Vonis Ahok sebagai dimana-mana (bahkan luar negeri) terjadi aksi 1000 lilin
untuk Ahok, bahwa secara tak langsung muncul perbedaan dan matinya Bhineka
Tunggal Ika di Indonesia. Pada prosesnya ini aksi Negara dan organisasi
islam dalam 1000 lilin untuk Ahok.
MengUpdate
Perbedaan antar Agama, Ras dan Suku oleh Indonesia di Papua
Pasca Vonis Ahok, tak hanya di Indonesia (Papua,
Sulawesi, NTT, Jawa/Bali, Sumatra dan Kalimantan) bahkan luar negeri pun terjadi
aksi 10001 lilin untuk menggenang seorang sosok Ahok yang di penjarakan, dimana
disitulah memunculkan sikap brutal Indonesia yang dimainkan di Papua adalah
masalah kompleks yang sangat memperhatinkan masa depan Negara Indonesia
berdasarkan Kebhinekahan. Tak hanya demikian beberapa provinsi di Indonesia
ancam referendum.
Sudah sangat jelas bahwa “adanya kekejaman Negara dalam perjalanan
politik Indonesia di akhir-akhir ini.
Salah satu hal yang sangat terlihat di kalangan masyarakat Papua adalah
bagaimana peran Negara dan Organisasi dalam membatalkan aksi seribu lilin untuk
Ahok.
Beberapa kota di Papua, mengadakan aksi 1000 lilin untuk
Ahok namun yang terjadi di lapangan masih saja terjadi penyimpangan dan
kekejaman negara dalam Agama di Papua. Mengapa? Karena beberapa kota mereka
membawakan poster tentang “Hidup NKRI” “Nabire Untuk NKRI” dan lainya. Siapa di
balik permainan ini? Karena tak ada
hubungan NKRI dengan Aksi 1000 lilin
untuk Ahok. Waw hal inikan sangat aneh?
PGGP
Menumbuhkan sifat radikalisme Agama di Papua
Berdasakan berita undangan yang dikeluarkan oleh Uskup
Jayapura Leo Laba Ladjar, OFM pada hari senin memimpin umat Kristen dengan aksi
demo damai di depan Kantor DPRP Papua di Jayapura.
Yang dilansir Jubi Online edisi senin (14/05/17), Uskup
Leo menyampaikan delapan poin peryataan di Hadapan anggota DPRD, 8 poin diataranya
adalah dukungan pada pancasila; NKRI dan Bhineka Tunggal Ika serta pembubaran HTI, FPI dan
membebaskan Ahok.
Aksi untuk Ahok sangat berbeda dengan aksi yang
dilaksanakan di beberapa tempat di dalam negeri dan luar negeri dan salah satunya
di Papua. Aksi 1000 lilin sangat kejam wajah negara dalam aksi Pasca Ahok di
Vonis. Begitupun juga aksi yang dilaksanakan di Jayapura dibawa pimpinan Leo
Laba Ladjar di Jayapura sangat kental adanya intervensi negara dalam aksi, yang
kemudian meumbuhkan radikalisme.
Aksi demontransi ini Penulis menilai adanya sifat sara
atau menumbuhkan radikalisme umat kristen dan islam di Papua. Tentunya, kita
berpikir jauh bahwa Negara Indonesia adalah negara demokrasi berdasarkan
undang-undang 1945 dan pancasila (Bhineka Tunggal Ika). Ketika tinjau Aksi di
Jayapura dengan 8 pernyataan itu bahwa masalah Ahok tak ada pengaruh dalam Agama
(masalah Ahok adalah simpati keadilan dan toleransi).
Anehnya Aksi PGGP di Jayapura, mengeluarkan pernyataan
bahwa “dukungan pada pancasila; NKRI dan Bhineka Tunggal Ika serta pembubaran
HTI, FPI. Ketika kita berpikir secara rasional akan muncul ide, masalah Ahok
dengan dukungan terhadap Bhineka Tunggal Ika dan Pancasila sangatlah jauh. Dan
pembubaran FPI, HTI adalah sifat melawan terhadap negara yang mana menganut
negara demokrasi dan ruang dimana organisasi tersebut bersatu untuk menyurakan
secara berimbang dan berkeadilan.
Kemudian situasi perubahan orang Papua yang semakin
tertinggal dan semakin di kejam oleh Negara ini Gereja penting untuk beraksi
dalam bentuk apapun, sebab pada akal yang sehat orang Papua adalah umat
pengikut setia dalam Agama. Meskipun agama sebagai candu msyarakat demi mencari
nafkah atau sesuatu melalui 3G berdasarkan sejarah penyebaran agama dari Eropa.
Oleh karena itu, aksi demo di Jayapura penulis menilai
adanya kekejaman negara di dalam Otak aksi dan sangat jelas menumbuhkan
Radikalisme dalam Ideologi yang ada. Sehingga akan adanya perpecahan dan adanya
ketidak teraturan dalam negara ini. Makan adanya ketidakadilan dalam negeri ini
khusunya Rumah tertutup dari hukum seperti di Papua
Masalah AHOK bukanlah sebuah masalah besar yang kemudian
terinfeksi kedalam Ideologi Agama, Ideologi Organisasi, Ideologi Perjuangan
kemerdekaan Indonesia tetapi masalah ahok adalah keadilan dalam pengambilan
keputusan dan simpatisan Ahoker untuk keadilan di Negara Indonesia.
Yogyakarta,
15 Mei 2017
Post Comment
Post a Comment