Bumi adalah Masjid, selian di masjid
kita bias shalat di mana pun yang bersih dan suci, agar dekat dengan Tuhan,
ramah dengan Lingkungan dan saling menjaga satu sama yang lain di Planet ini.
Oleh: Moses Douw
Tulisan
ini berawal dari kumpulan cerita, diskusi di beberapa tempat di Kota Study
Yogyakarta. Salah satunya diskusi buku yang saya ikut yakni: Green Deen “
Dimana tanggung jawab umat beragama dalam melestarkan alam semesta?” di Kampus
hijau UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Bumi
adalah dimana tempat kita tinggal dan menjalani aktivits sehari hari. Untuk
memandang bumi ini kita selalu mengalami kesalahpahaman bahwa Bumi ini di Huni
oleh makhluk hidup dan mati. Sehingga manusia selalu berpikir pada arah
bangunan untuk melaksanakan shalat maupun ibadah dalam makhluk mati atau
bangunan masjid.
Seiring
dengan perkembangan pemikiran baru dan pemikiran tentang tempat ibadah yang
mega dan mewah adalah sikap manusia yang hanya penyelewengan manusia dalam
menjaga alam. Mengapa? Tentunya kini kita akan kenal Green Deen dalam mengingatkan
kepada kita untuk bagaimana memanfaatkan alam, lingkungan dan tempat yang diciptakan
Tuhan dengan gunakan sebaik baiknya untuk beribadah dan bagaimana dengan sikap
baik manusia untuk melestarikan alam sebaik seperti Masjid. Sebab, mencintai
bumi ini adalah mencintai pencipta-Nya.
Green
deen adalah Islam hijau, atau agama hijau. Dalam Green Deen Abdul Matin
menggambarkan bahwa “Deen Adalah sebuah Ideologi atau agama. Dengan artian
bahwa “islam adalah deen. Kristen adalah Deen dan hinddu adalah deen; dll.
Konsep
tentang Agama hijau menuntun kita untuk menerapkan islam seraya menegaskan
hubungan integral antara keimanan manusia dengan lingkungan alam. Hal ini Green
Shabia juga mengatakan “Apa yang kita miliki muslim bersifat komprehensif. Islam
adalah jalan hidup yang secara spiritual bergizi dan secara intelektual
koheren.” Sederajatnya manusia hidup diatas bumi ini sebagai nurani yang
merupakan akal budi. Artinya bahwa manusia, Tuhan dan alam. Tiga dimensi yang
tak kalah pisahkan oleh siapapun di bumi ini. Setiap orang harus menghormati
Tuhan dan menjadi pelindung atau penjaga
Alam.
Dalam
diskusi buku Green Deen, membahas enam pokok pembahasaan dengan prinsip Agama
Hijau dan ini merupakan Himpun pemikiran Faraz Khan untuk Abdul Matin seperti
yang dalam bukunya sebagai berikut: 1) Memahami Kesatuan Tuhan dan Ciptaan-Nya;
2) Melihat tanda-tanda Tuhan dimana saja; 3) Menjadi Penjaga di Bumi ini; 4) Menjaga
kepercayaan Tuhan; 5) Berjuang menegakan Keadilan; 6) Menjalani kehidupan yang
seimbang dengan alam.
Selain
itu, dalam diskusi itu juga pemateri memaparkan Dampak Manusia Terhadap
lingkungan sepertI limbah, Penggunaan Energi Seperti minyak dan sejenisnya, Air
sebagai Sumber Kehidupan serta Makanan sebagai penyeimbang kehidupan.
Dengan
ilmu disiplin terhadap lingkungan lebih menekankan apa yang umat Green Deen
rusak terhadap bumi ini, Plestarian terhadap lingkungan dan bagaimana upaya
yang Green Deen lakukan untuk Lingkungan Alam. Mengapa harus perhatihan
terhadap Lingkungan? Tentunya mudah jawaban untuk itu, sebab Allah Ciptakan
Semua pada pasanganya dan sempurnya. Dengan istilah bahwa “ Tuhan, Alam dan
Manusia adalah suatu yang tidak di pastikan untuk berpisah. Tanpa Lingkungan
yang Indah akan berpengaruh Kehidupan, begitupun Manusia tanpa Tuhan hanya
mimpi belaka.
Tulisan
ini hanya sebuah catatan, dan untuk Resensi Buku “Green Deen” akan saya shere maka jangan lupa
selalu ikuti tulisan-tulisan di: http://mosesdouw.blogspot.co.id/
Yogyakarta, 14 Mei 2017
Post Comment
Post a Comment