Oleh: Moses
Douw
Dogiyai
FC adalah jiwa dan raga bagi kami yang mencintai bukan hanya sekedar hobi,
namun mencintai karena anggrek hitam turut melengapi hiasan bagi suku MEE,
melalui berbagai karya karya kerajinan tangan serta warna anggrek hitam sebagai
warna abadi kearifan lokal Dogiyai.
Jiwa
yang mampu membangunkan semangat, kebanggaan, perasaan, talenta, hobi serta mengembangkan
potensi orang asli Dogiyai, untuk meluruskan mimpi-mimpi indah. Kemudian mempertunjukan
kepada dunia bahwa Raga dalam Dogiyai FC mampu mencetak pemain dan sporter yang
berkompeten.
Club
Terbaru dari Kabupaten Dogiyai ini telah merebut nama baik dan menarik
perhatian bagi penggemar sepak bola. Sebab, sepata kata menyatakan bahwa “sepak
bola menyatukan kita”, dalam pandangan ini olahraga selalu terdepan dalam
membawa nama baik Kabupten Dogiyai.
Masyarakat
dan sporter kini membanggakan dengan Anggrek Hitam yang sebagai simbol kejayaan
dalam pertandingan. Artinya Anggrek Hitam akan mewarnai tribun untuk selalu
mendukung Club Idolanya.
Umur
yang baru ini, berdatangan pula dukungan spoter dari luar Dogiyai yakni Lahir
Besar Dogiyai yang berdomisili di Pulau Lain. Salah satunya adalah Suku Jawa
yang besar di Dogiyai di Pulau Jawa. Mereka tak tenang Dogiyai FC harus
berkompetisi di laga tinggkat 1 dan 2. Sebagai unjuk perasaan mereka sebagai
lahir besar Dogiyai yang berdomisili luar Papua.
Dogiyai
FC hadir tak mungkin menjadi perioritas pemerintah daerah dan pengembangan
Persatuan Sepak Bola Indonesia, melainkan mengkhususkan untuk membangun
persatuan dalam dukungan, dorongan dan pengembangan. Dukungan yang tak ada
batas demi Anggrek Hitam yang hiasi suruh sudut kehidupan orang Mee.
Dukungan
terhadap Club Terbaru ini bermunculan dimana mana tidak mempersoalkan berapa
banyak yang kita harus buat. Bukan pula melihat anggota pendukung, kompetensi dan
banyak orangnya. Tapi mencintai karena, alur kebersamaan, napas, jiwa dan raga terhadap
sang Anggrek Hitam.
Saat
orang Mee hidup, memanfaatkan alam dan tumbuhanya, anggrek adalah warna idaman
yang dimilikinya. Anggrek mampu warnai Koteka, Noken (agiya/dokena), busur, topi,
dan karya kerajinan tangan lainya. Maka kita harus bersyukur anggrek akan ikut
mewarnai dan anyam indah bersama Dogiyai FC.
Yang
perlu kita bangga, anggrek hitam sudah lama hidup bersama kami orang Mee
mewarnai kisah perjalanan hidup orang Mee dengan berbagai makna pemakaian
anggrek hitam. Anggrek hitam di lingkar di ujung busur agar busur itu tetap
kuat dan beracun agar busur itu mampu mematikan lawan dan objek panahan.
Semangat
Anggrek Hitam siap menganyam semangat Sporter, Sponsor, dan Dogiyai FC untuk melumpuhkan lawan. Maka, kecintaan
masyarakat Dogiyai (Mee) akan tim yang kita klaim sebagai miliknya ini. Bagi kami pecinta
bola Anggrek Hitam adalah sebutan bagi Dogiyai FC bukan hanya sekedar aksioma
retoris, tapi janji bagi sebuah kehormatan dan kasih sayang.
Dogiyai FC benar benar Jiwa dan Raga
suku MEE dapat di ajarkan dengan semangat Anggrek Hitam sebagai warna abadi.
Masyarakat, alam, pemerintah dan sporter tetap dukung dengan tidak membedakan kesesama
club untuk menjawab “Sepakbola mungkin tidak bisa menjelaskan semuanya, tapi
bisa dipakai sebagai titik berangkat untuk memahami pergeseran budaya,
perekonomian global, dan masalah keagamaan”.
Siap
Isi Stadion Dengan Noken Anggrek dan Koteka Moge
Dogiyai FC bukan tim yang besar yang di segani dan di
cintai oleh ribuan orang. Hari ini membuat sejarah club ini bisa menyatukan orang
Noken, Koteka bersama merajut semangat untuk teteap mendukung anggrek Hitam.
Semangat
Anggrek Hitam mekarkan warna abadi di liga di Indonesia, Dogiyai FC memang
belum pernah menjadi juara di ajang apapun dan belum ada ajang pertandingan
fanatik. Namun yang menarik, meskipun Dogiyai FC baru, Pecinta Bola asal
Dogiyai selalu setia pada Anggrek Hitam ini. Kami mampu mendirikan komunitas pendukung.
Mecky
salah satu pemuda saat Penulis bertemu di Moane, dia berkata: “Kalo Dogiyai pu
Club ini main di liga 2 atau 1 saya pake koteka lengkap baru turun nonton
nanti. Dulu juga saya pikir begitu. Saya akan buat lagu-lagu bahasa Mee sebagai
nyanyian dukungan. Kalo kita pu daerah juga masuk sampe liga 1 begitu itu saya
tetap korbankan apa saja. Saya ini paling suka bola jadi.” Ungkapnya saat
cerita-cerita seputar Sepak Bola Kabupaten Dogiyai.
Dalam
dukungan sepak bola banyak permusuhan dan marahan. Kami yakin ada bahasa kasar
dan tidak sopan terhadap supporter Anggrek Hitam yang mengenakan pakaian adat
koteka, namun Fanatisme terhadap Klub terbaik etnis Anggrek Hitam akan mewarnai
stadion dalam setiap pertandingan. Sebagai warna abadi dan sang Terbaik bersama
memajukan sepak Bola dan pola hidup orang Mee
Pecinta
sepak bola Dogiyai mampu mencipatakan suasana tenang, permusuahan antara
supporter adalah hal yang biasa namun tak akan cipatakan kekerasan, sebaiknya
menciptakan kebersamaan dalam mendukung club idamannya.
Dogiyai FC Ciptakan Cinta Tanah Air
Club
yang terbaru ini, kini trending topic di Kabupaten Dogiyai. Masyarakat dan
pecinta sepak bola di Dogiyai dan beberapa kabupaten tetangga lainya selalu
menceritakan bahwa Sepak Bola di Meepagoo akan bangkit berdasarkan perjalanan
sejarah pada masa Belanda.
Anggrek
Hitam sebagai Julukan Club sepak Bola Dogiyai, mampu membangkitkan semangat rajut
Noken, Rajut busur, Koteka, Moge, dan karya kerajinan tangan yang lainya. Julukan
ini mempengaruhi masyarakat akar rumput untuk bangkit tetap cinta terhadap apa
yang kita miliki.
Nasionalisme
dan Fanatisme yang terbentuk melaui julukan Anggrek Hitam dapat disebabkan oleh
dua hal, dari dua sisi berbeda yaitu timbulnya lokalisasi (kedaerahan), hasil ekstraksi Budaya dan Ekonomi. Busur dan Noken tanpa Anggrek Hitam khas orang
Mee bagaikan Dogiyai FC tanpa Pemain dan sporter tanpa club.
Noken
anggrek dan koteka sebagai hasil karsa dan cipta orang Mee di Kabupaten Dogiyai
siap digunakan dalam pertandingan dengan secankir kopi moane juga akan menemani
sporter alam menguatkan badan tetap eksis menyanyikan alunan lagu Dogiyai FC
yang merupakan sebuah identitas dan
bentuk lokalisasi (kedaerahan) yang menciptakan ikatan antara pendukung dengan
tim kesayangannya.
Oleh
karena itu, kenyataannya bagi orang Mee, Dogiyai FC (anggrek hitam) adalah
harga diri orang. Harga diri yang patut dipertahankan. Karena mempertahankannya
adalah perjamuan sejati yang mencinta untuk kalah dan menangnya.
Post Comment
Post a Comment