Setiap negara di Dunia ini merupakan tujuan yang harus dicapai atau biasanya disebut dengan cita-cita bangsa. Dalam, mencapai cita-cita bangsa sangat susa sekali khususnya dinegara ini. Selain dari itu, cita-cita dicapai dengan landasan hidup, pilosofi dalam lapisan masyarakat itu sendiri, yakni kepercayaan, dan pola hidup bangsa itu. Dengan demikian, pasti suatu negara mempunyai cita-cita bersama yang ingin diraih oleh bangsa tersebut. Cita-cita bersama itu dilandasi oleh sebuah kepercayaan, tata nilai serta keyakinan yang dianut oleh bangsa itu. Dengan kata lain setiap bangsa mempunyai ideologi sebagai acuan untuk mencapai tujuannya.
Menurut Karl Marx dan Engel berfokus pada sistem yang ada di dalamnya artinya bahwa, orang tidak bisa katakan saya benar melalui ramalan atau keyakinan keturunan tanpa materialisme di dalamnya. Negara harus, berorientasi pada sipil dengan alasan yang pasti mendasar dalam aspirasi Karl Marx. Salah satunya bahwa, benar keberadaan masyarakat disuatu negara dan di miliki dengan pembawaan masing-masing masyratakat itu sendiri, sehingga maksud dari pendapat tersebut bahwa: ideologi harus sesuaikan dengan keberadaan masyarakat setempat agar terciptanya kondisi. (Marx hegel)
Tetapi, dalam perkembangan Dunia yang sangat pesat, Yayan codol menyimpulkan tiga ideologi didunia yakni: “ ideologi liberalisme, ideologi sosialisme dan ideologi Negara ketiga. Yang dimaksud dengan ideologi Negara ketiga adalah ideologi yang berkembang di sebuah Negara berdasarkan sejarah dan kepribadian bangsa yang bersangkutan”. Bila, di Indonesia masuk pada Point yang ketiga, karena Indonesia mempunyai ideologi pancasila yang karena sesuai dengan kodrat manusia di Indonesia. Apakah ideologi itu dijalankan atau tidak? Ideologi yang di anut oleh Negara Bolivia adalah Ideologi Sosialisme, mengapa?
Ideologi di Bolivia
Ideologi di Bolivia sangat tergantung dengan kepresidenan sebelum Evo morales menjadi Presiden. Presiden yang pernah menjabat di Bolivia di kisarkan sekitar 79 orang, tak terhitung wakilnya. Presiden yang menjabat sebelum Evo Morales adalah bukan asli dari Bolivia melainkan dari berbagai etnis di dunia, akibatnya ideologi di bolivia sangat tidak tetap. Sering presiden di Bolivia menetapkan ideologi Kapitlisme, sehingga bumi Bolivia sangat di tindas dengan adanya kapitalisme, salah satunya dari Amerika Serikat saa. Apa yang menjadi kepercayaan, pola hidup dan landasan hidup warga masyarakt Bolivia di eksploitasi oleh kapitalis melalui birokrasi di Bolivia.
Pada tahun 2006 lahirlah seorang Evo Morales, presiden yang berasal dari masyarakat di Bolivia itu sendiri. Pada saat itulah Presiden Evo Morales mengubah ideologi Bangsa sesuai dengan keperayaan atau filosofi masyarakat Bolivia. Karena negara mengalami proses ideologi yang memang tidak jelas akhirnya lahir Ideologi Sosialisme. Dengan ideologi itulah dimanfaatkan Evo Morales untuk menasionalisasi semua yang sedang Eksploitsi oleh Amerika, dengan Kebijakan-kebijakan yang tidak jelas tersebut itu.
Sehingga dengan penjelasan diatasi ini, jelas bahwa ketika seorang presiden menolak kapitalisme maka tidak lain bahwa negara tersebut Menganut ideologi sosialisme.
Demokrasi di Bolivia
Sebelumnya Bolivia secara bebas bergerak dan menginvestasikan perusahana asing serta mengesampingkan hak sipil baik non-material maupun material. Disana sangat terbatas untuk bergerak secara bebas di tanah warisan nonok moyang Bolivia. Salah satunya adalah membasmi kokain karena di capkan sebagai narkoba. Kokain adalah sebuah tanaman yang berfungsi dan banyak manfaatnya untuk masyarakat adat di Bolivia. Kokain juga tanaman yang diwariskan oleh nenek moyang. Dan masih banyak hal yang belum sempat disebutkan tetapi dengan diskusi dan perkumpulan kita, dengan sendirinya kita bisa mengetahui semuanya.
Setelah beberapa, tahun ini di kuasai oleh presiden non-asli Bolivia, alias bukan orang asli, tetapi pada prosesnya bersama partai yang namanya Movement Al Sosialisme, dimenangkan oleh Evo Morales pada tahun 2006. Sehingga pada saat itu dengan presiden Evo Morales mengubah wajah Bolivia yang baru. Presiden Bolivia melakukan sebuah sistem yang mengembalikan Hak rakyat Bolivia yang ditindas secara tak manusiawi itu. Ia juga mengeluarkan beberapa kebijakan adalah sebagai berikut: menasionalisasi perusahan asing, mencabut diskriminasi terhadap Tanaman kokain, dan penindasan yang lainya. El-Evo juga mempunyai Ideologi yang sangat mendasar dalam Perjunganya yakni; Musuh paling jahat dari umat manusia adalah kapitalisme. Itulah yang mendorong pemberontakan seperti yang kita alami, pemberontakan melawan sebuah sistem, melawan sebuah model neo-liberal, yang merupakan representasi dari kapitalisme yang buas. Bila seluruh dunia tidak mengakui realitas ini, bahwa negara-negara nasional tidak memberikan bahkan yang paling minimal kebutuhan kesehatan, pendidikan, dan gizi untuk rakyat, maka setiap hari hak-hak manusia yang paling asasi sedang dilanggar. ”
Ia pun pernah menyatakan,
“...prinsip-prinsip ideologis dari organisasi, anti-imperialis dan berlawanan dengan neo-liberalisme, jelas dan teguh, tetapi anggota-anggotanya masih harus mengubahnya menjadi realitas yang berprogram”
Dengan hal diatas ini secara sederhana bahwa demokrasi di Bolivia selama masa jabatan Evo di bagi menjadi beberapa tipe Demokrasi yakni secara prosedural dan subtansif dengan ciri demokratisasi di Bolivia: (1) Presiden dan parlemen dipilih secara bebas dan adil; (2) hak memberikan suara diberikan kepada mayoritas penduduk yang sudah dewasa; (3) hak-hak sipil dihormati; dan (4) tentara tidak terlibat dalam politik praktis
Referensi:
Dumupa Odiyaipai. 2012. Mengenal Dan Belajar Dari Pemimpin Besar.Papua. Lembaga Pendidikan Papua (LPP)
http://isharyanto.wordpress.com/yustisi-laras/demokratisasi-dan-intervensi-militer-pengalaman-amerika-latin/http://id.wikipedia.org/wiki/Evo_Morales
Post Comment
Post a Comment