Oleh:
Moses Douw
Penulis: Yakobus Odiyaipai Dumupa
Penyunting : Johanes Supriyono
Penerbit: Lembaga Pendidikan Papua
Tebal Buku: vi+225 hlm.
Pada dasarnya pemimpin besar berawal dari ketidakpuasan dalam memanfaatkan
kepemilikan leluhurnya dan penindasan sekalipun memarjinalisasi rakyat
tertindas. Sehingga muncullah ideologi untuk bebas dari segala bentuk
penindasan. Untuk melaksanakan ideologi, lahirlah pemimpin besar, pembebas
rakyat tertindas dan penyelamat hak-hak rakyat yang diwariskan oleh
leluhurnya.
Seperti: seorang pemimpin besar Juan Evo Morales Ayma sebagai berikut:
melegalkan kembali koka. Sebelum Evo menjabat sebagai Presiden di Bolivia,
Pemerintah Amerika Serikat menghabiskan jutaan dollar demi memusnakan koka di
Bolivia. Tetapi Koka merupakan tumpuhan tradisional bagi masyarakat Indian. Dan
banyak lagi fungsi koka bagi masyarakat Indian. Ketika Evo menjabat sebagai
presiden Bolivia Ia melegalkan kembali,
memberi lokasi kepada rakyat untuk menanam koka, hingga sekarang memiliki pasar
di Venezuela, Kuba, Cina, dan India dengan keuntungan yang sangat besar bagi
rakyat di Bolivia. Inilah kutipan dari Yakobus Odiyaipai Dumupa dalam bukunya
“seseorang menemukan kebahagiaan terbesar dalam hidupnya, ketika ia hidup
merdeka diatas tanah leluhurnya”.
Namun, penulis buku ini, Yakobus Odiyaipai Dumupa, Ia penulis muda Papua
yang mana Ia menerbitkan beberapa buku tentang Papua sebagai berikut: Berburu keadilan di Papua: mengungkap
dosa-dosa Politik Indonesia di Papua Barat (Pilar Media, 2006), Buying Time Diplomacy: Liku-liku Perjuangan
Kemerdekaan Papua Barat (Kasus Suaka Politik Papua Barat di Australia)
(Java Media,2007), Ratapan Tanah Sorga:
Tragedi Penderitaan Seorang Pemuda Papua dalam Bayang-bayang Penjajahan (
Paradise Press, 2008), Kontravensi
Dogiyai: Pro dan Kontra Pemekaran Kabupaten Dogiyai dalam Fenomena Politik dan
Ekonomi Global, Indonesia dan Papua Barat ( Paradise Press, 2008) dan Goodide Awe Pito: Mengenang Lima Puluh Tahun
Gereja Katolik dan Pendidikan di Goodide (bersama David Goo) ( Paradise
Press, 2008). Selain dari buku, Ia juga pernah menulis puluhan artikel yang
kemudian Ia muat di berbagai surat kabar, majalah kampus, buletin dan
website.
Ia banyak menghabiskan waktunya untuk menjadi “anak jalanan” dalam
mengorganisir mahasiswa Papua selain dari itu, menghabiskan waktu untuk
mengikuti, diskusi seminar yang bertajuk pada sosial, demokrasi, dan lainya.
Selepas dari kuliah, Ia menjabat menjadi anggota Majelis Rakyat Papua (MRP),
akhirnya terpilih menjadi anggota Majelis Rakyat Papua (MRP) periode 2011-2016.
Dalam buku ini memberikan sebuah inpirasi tentang bagaimana jalan keluar
dari penjajahan. Kemudian beberapa pemimpin rakyat mereka telah menerapkan
cara-cara dari pemimpin besar dunia sehingga melepaskan negerinya dari
penjajahan dengan tidak meniru gaya pemeimpin besar tetapi sesuaikan dengan
keadaan negerinya sendiri.
Buku ini sangat baik untuk pegangan bagi mahasiswa dan pelajar lebih baik
lagi bila di semua kalangan para pejuang hak-hak rakyatnya dari Negeri Papua.
Dengan membaca buku ini sangat memberi sebuah aksi untuk semangat berjuang dan
beberapa kata-kata bijak yang memberi semangat bagi yang membacanya serta
pembaca bisa menangis ketika kita membaca kisah perjalanan perjungan pemimpin
besar melawan pejajah.
Beberapa pemimpin besar tersebut berjuang demi bertanggung jawab kata-kata
yang Ia ungkapkan, impikan dan juga untuk mempertahankan tanah leluhurnya dari
tangan penjajah. Oleh karena itu, buku ini lebih menyemangati kita untuk
semangat juang, tidak begitu mudah menyerah.
Namun, dalam buku ini tidak begitu seluruhnya menulis dalam sebuah
paragraph dan kalimat tetapi, penulis membagi pokok pembahasaan dan membentuk
dalam beberapa poin-poin sehingga mudah dan baik untuk membaca buku ini. Pembahasaan dalam buku ini, seluruhnya
menulis tentang pemimpin besar dan teknik-tekniknya yang mereka terapkan dalam
perjuangan menuju kemerdekaan (kedaulatan). Dengan demikian, pembaca bisa
memahami secara mendalam tentang perjuangan pemimpin besar, bagaimana
tekniknya, kebijakanya, dan perilakunya. Maka untuk pembaca, khususnya dari
Papua bisa meniru perjuangan mereka tetapi harus sesuaikan dengan keadaan yang
ada di negeri Cendrawasih.
Keunggulan yang ada dalam buku ini sangat banyak juga ternyata, penulis
mengungkapkan dan memberitahu kepada pembaca untuk mengenal lebih mendalam
tentang perjalanan pemimpin besar, sejak Ia lahir hingga Ia membebaskan negeri
leluhurnya serta hak-hak rakyatnya. Buku ini, di lihat dari luar (cover)
penampilannya sangat bagus yang nampaknya para pemimpin besar dunia. Penulis
juga menuliskan beberapa kata-kata untuk semangat berjuang. Kemudian buku ini
tidak bosan untuk di baca, tetapi sangat menarik ceritanya, bahasa dan
kata-katanya enak untuk dibaca sehingga bisa lupa kegiatan yang lain.
Setelah membaca buku ini, mendapatkan pengetahuan tentang pembebasan dan
jalan keluar dari tangan penjajah serta memberi semangat untuk berjuang. Maka,
sangat bagus untuk para pejuang bangsa dimana saja, lebih lagi bagi
pejuang-pejuang pembebas bangsa Papua Barat, tetapi kita sesuaikan dengan
keadaan daerah yang ada.
Namum, ada juga sisi kekurangan dalam buku ini, yakni penulis tidak
menuliskan sebagian kata yang sulit/ilmiah yang memakai pada saat perjuangan
para pemimpin besar ke dalam sebuah catatan atau dalam referensi. Sehingga
tidak terjadi kesalahpahaman dalam membaca buku ini.
Dalam buku ini, sungguh seluruhnya menceritakan pemimpin-pemimpin besar
dunia, sejak Ia lahir hingga tercapainya perjungannya dia. secara umum para
pemimpin besar tersebut memberikan suatu yang sangat luar biasa bagi kita.
Demikian ceritanya para pemimpin besar dunia tersebut.
Dari seluruh pemimpin besar ini di kategorikan, cara perjuangan dan jalan
keluarnya masing-masing sangat berbeda. Maka dari itu, berikut ini dapat di
perjelas dalam beberapa point.
Bagian pertama, dengan cara “kontak senjata” dari beberapa pemimpin besar
seperti: Fidel Castro pengikut setianya
Che Guevara. Mereka berpikir bahwa salah satunya jalan keluar dari
penjajah harus dengan kontak senjata dan juga penjajahan harus di akhiri dengan
tumpah darah. Bila tidak terjawab atau tidak lepas dari penjajah dengan cara
tanpa kekerasan, melawan Rezim Batista untuk membebaskan rakyat dan tanah
leluhurnya. Dengan kebijakan-kebijakan
dan motivasi yang mereka ambil sejak awal perjuangan hingga akhir. Hingga
mereka relahkan nyawanya hanya demi kebangsaan.
Bagian kedua, dengan cara
“Tanpa Kekerasan” atau perlawanan secara damai salah satunya guru besar dunia
yaitu Mahatma Ghandhi. Ada beberapa pemimpin besar, mereka meniru cara
berjuangnya Mahatma Ganghi “Tanpa Kekerasan”
seperti: Marten Luther King, Nelson Mandela dan lainya. Sepertinya
perjuangan tanpa kekerasan yang Marten meniru dari Mahatma Gandhi seperti
pemboikotan dan aksi domentasi. Ini akan berpengaruh pada pemerintah serta
Nelson Mandela yang begitu mencoba dan membatalkan undang-undang diskriminasi
atau apartheid. Sangat baik bila masa sekarang khususnya untuk perjuangan
“tanpa kekerasan” tetapi sesuaikan dengan keadaan saerah yang ada.
Bagian ketiga, sesuai dengan
cara perjuangan pemimpin besar yang ada dalam buku ini “menguasai sitem
pemerintahan atau lewat pemerintahan”. Ada beberapa pemimpin besar, yang
menjabat sebagai presiden atau dengan anggota pemerintahan seperti: Hugo
Chavez, Evo Morales, Mahmoud Ahmadinejad, dan lainya. Mereka merasakan dirinya
atau rakyatnya tertindas sehingga mengambil kebijakan untuk melumpuhkan
kekuasan imperialisme dan kapitalisme. Untuk mendapatkan kembali, seluruh
sumber daya alam yang di wariskan oleh leluhurnya, dari tangan penguras. Maka
dari itu, untuk keluar dari segala bentuk penjajahan harus menguasai dan lebih
baik bila menjabat sebagai anggota atau pemimpin rakyat (Pemerintah).
Bagian keempat, melalui
“agama, pendidikan dan pengaruh”. Perjuangan di sertai dengan ajaran agama dan
melalui jalur agama, pendidikan, dan pengaruh sangat baik. Dari dalam buku ini,
ada beberapa pemimpin besar yang menganut sehingga berhasil membebaskan
negerinya dan rakyatnya yakni: Oscar Romero, Marcos (pejuang pena), Rigoberta,
Paulo Freire dan Marten Luther.
Ajaran-ajaran agama merupakan kunci utama untuk perjuangan khususnya dalam
perjungan “tanpa kekerasan” yang di ajarkan oleh pemimpin besar Mahatma Gandhi,
sehingga di ikuti oleh beberapa pemimpin besar tersebut. Kemudian melalui
pendidikan, Paulo Piere dan Marcos bergerak memanusiakan manusia lewat
pendidikan dan juga melalui menulis. Sedangkan yang melalui pengaruh adalah
seorang perempuan yang namanya Righoberta, Ia mengikuti beberapa organisasi
sehingga ia dikenal oleh banyak orang.
Selama perjungan pengaruh dan kenalannya hingga belahan dunia. Maka dia
dipilih menjadi seorang penyambung lidah rakyatnya, untuk mendapatkan hak-hak
leluhurnya.
Namun, buku ini mengungkapkan segala bentuk penindasan, apa saja yang
lawan, kebijakan apa yang akan ambil, kerelaan untuk melawan dan sikap apa yang
akan ambil untuk rakyatnya dan terhadap musuh (penjajah).
Harapanya dari buku ini, agar meniru perjuangan pemimpin besar tetapi,
sesuaikan dengan keadaan daerah jajahan masing-masing.
Oleh karena itu, buku ini sangat baik untuk pejuang muda dimana saja,
sehingga sangat bermanfaat bila di baca.
Untuk menempuh satu tujuan, banyak cara yang kita ciptakan sesuai dengan
keadaan daerah jajahan masing-masing. Maka jangan menutupi jalan yang
diciptakan oleh teman seperjuangan untuk menempuh tujuan yang sama. (Moses Douw/1)
"Penulis adalah mahasiswa angkatan 2013, kuliah
di APMD Yogyakarta jurusan Pemerintahan. Tulisan ini adalah pertama dam ini
sebagai awal dari pembelajaran. Sehingga, pantas disebut penulis pemula"
SOURCE: http://timipotu.blogspot.com/2014/03/resensi-buku-mengenal-dan-belajar-dari.html
SOURCE: http://timipotu.blogspot.com/2014/03/resensi-buku-mengenal-dan-belajar-dari.html
Assalamu Alaikum wr-wb, Saya ingin berbagi cerita kepada anda, Bahwa dulunya saya ini cuma seorang Honorer di sekolah dasar jawa timur, Sudah 9 tahun saya jadi tenaga honor belum diangkat jadi PNS Bahkan saya sudah 4 kali mengikuti ujian, dan membayar 30 jt namun hasilnya nol uang pun tidak kembali bahkan saya sempat putus asah,namun teman saya memberikan no tlp Bpk Drs Sulardi MM yang bekerja di BKN pusat yang di kenalnya di jakarta dan juga mengurusnya, saya pun coba menghubungi beliau dan beliau menyuruh saya mengirim berkas saya melalui email, alhamdulillah SK saya akhirnya keluar, itu adalah kisa nyata dari saya, jika anda ingin seperti saya Hubungi saja Bpk Drs.Sulardi MM Hp:085395881177 Wassalm Darna Sanusi.
ReplyDeleteTolong COMMENT yang masuk akal
ReplyDelete